Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Pahmi, MH, Buka GPM Demi Menekan Gejolak Harga dan Menjamin Ketersediaan Pangan Strategis di Daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Armia menyampaikan bahwa GPM bertujuan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan pokok serta mengendalikan inflasi daerah. Dituturkannya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau,” ujar Armia Pahmi.
Dikatakan, GPM menjadi agenda rutin pemerintah, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap stabilisasi harga dan daya beli masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, saya tegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Pemerintah Aceh menunjukkan komitmen kuat dalam menekan gejolak harga dan menjamin ketersediaan pangan strategis di daerah,” ucap Bupati Armia lugas.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pangan Aceh, menyebutkan GPM kali ini menyediakan lima komoditas utama, yakni beras sebanyak 2.500 kg dalam ukuran 5 kg, gula konsumsi sebanyak 1.200 kg dalam ukuran 2 kg, minyak goreng sebanyak 1.200 liter dalam ukuran 2 liter, telur ayam ras sebanyak 300 papan, dan komoditas pangan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat.
Adapun harga bahan pokok per paketnya Rp. 162 ribu yang terdiri dari 1 sak beras kemasan 5 kg, gula pasir 2 kg, telur ayam 1 papan, dan minyak goreng kemasan 2 liter. Dijelaskan panitia, warga yang ingin berbelanja dapat membeli satu paket lengkap atau terpisah sesuai kebutuhan.
Sementara bila dibeli terpisah, harga 1 sak beras kemasan 5 kg ialah Rp. 57 ribu, gula pasir kemasan 2 kg dijual seharga Rp. 28 ribu, telur per papan Rp. 42 ribu, dan minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp. 35 ribu.
Hadir dalam kegiatan ini para unsur Forkopimda, Bulog Kanca Langsa, Dinas Pangan Aceh, kepala OPD terkait, para camat, unsur Forkopimcam Karang Baru, Datok Penghulu, serta masyarakat penerima manfaat di wilayah Karang Baru.
Social Header