Breaking News

Akibat Tanggul Jebol, Sebanyak 2.127 Jiwa Mengungsi.

Akibat Tanggul Jebol, Sebanyak 2.127 Jiwa Mengungsi. 

Aceh Tamiang | jira.onenews.co.id -Sebanyak 2.127 jiwa warga Aceh Tamiang dari 547 kepala keluarga (KK) di 18 desa yang tersebar di tujuh kecamatan terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut selama dua hari terakhir. 

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang, Asra, telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera mengevakuasi warga dan membangun dapur umum di lokasi terdampak banjir.

Hal ini dilakukan sebagai langkah tanggap darurat menyusul jebolnya tanggul sungai di Pekan Seruway. "Perlu segera didirikan dapur umum dan evakuasi warga yang tinggal di sekitar tanggul yang jebol," ujar Asra di Aceh Tamiang, Senin(14/10/2024), seperti dilansir Antara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mencatat banjir terparah terjadi di kawasan pesisir Pekan Seruway, di mana tanggul sungai jebol selebar 20 meter.

Sebanyak 624 jiwa dari 156 kepala keluarga total pengungsi merupakan warga Desa Pekan Seruway. Mereka kini ditampung di Pos 6 Damkar Seruway, sementara sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
Asra menekankan pentingnya pendirian dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang terdampak, terutama di Pekan Seruway.

"Ratusan KK tidak bisa memasak di rumah. Jadi, dapur umum ini bisa digunakan untuk penanganan darurat," jelasnya. Saat ini, Pj Bupati Aceh Tamiang sedang mengkaji kemungkinan untuk meningkatkan status banjir menjadi tanggap darurat bencana, mengingat air diperkirakan akan terus naik. "Kami perkirakan air akan terus naik karena hujan masih turun di wilayah hulu, sehingga potensi banjir kiriman masih tinggi," tambahnya.

Salah seorang warga setempat, Zulfikar, mengatakan tanggul di Desa Muka Sei Kuruk-Pekan Seruway jebol pada Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 13.00 WIB akibat arus sungai yang sangat deras. 

Luapan air sungai itu merendam permukiman warga dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah. 

"Sebagian besar rumah yang roboh adalah rumah kayu yang berada tepat di balik tanggul yang jebol," kata Zulfikar.   

Tanggul yang jebol awalnya hanya selebar dua meter, namun terus melebar hingga mencapai 20 meter. Menurut Zulfikar, tanggul tersebut sebelumnya telah diperkuat dengan karung berisi tanah, tapi tidak mampu menahan derasnya arus air.

Muhammad Deni, warga Pekan Seruway lainnya, menambahkan bahwa sebanyak 10 unit hunian, termasuk rumah, warung, dan ruko kayu, rusak akibat terjangan banjir. Hingga Minggu malam, ketinggian air mencapai 1,2 meter. "Hampir seluruh permukiman di Pekan Seruway terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Air juga mengarah ke perkebunan sawit, sawah, dan desa-desa tetangga," ujar Deni. 



© Copyright 2022 - JIRA ONENEWS