Pada Acara Pawai Malam Cinta Rasul 1445 Hijriyah diikuti oleh 22 Dayah yang ada di Aceh Tamiang, Dayah Rauna, Dayah Assyafi'iyah, Dayah Bustanul Karamah, Dayah Miftahul Jannah Tualang Baro, Desa matang Ara Jawa, Dayah Bustanuth Thayyibin, Dayah Misra, Dayah Bustanul Huda, Dayah SUDI, Desa Sampaimah, Desa Saptamarga, Dayah Nurul Huda, Dayah Abi Mukhtar, Dayah Manarul Islam Perbatasan, Bustanul Mu 'arif Al Hanafiah, Zawiyah Miftahus Salam, Lpi Hidayatullah, Bustanur Raudhatul Jannah, Dayah Darul Muta'alimin, Ponpes Huda Wan Nur Seruway, Dayah Tahfizh Qur'an Syuhada, Jumlah Angkutan yang menyemarakkan acara malam ini berjumlah 59 unit, mobil pick up 50 unit, Dam Truck 5 unit, Trado 4 unit dan beberapa kendaraan roda dua.
Energi kebahagiaan atas kedatangan nabi akhir zaman, yang hari ini kita sambut dengan majelis ilmu, mari kita salurkan dengan sikap untuk senantiasa meneladani dan mencintai Rasulullah SAW dalam berbagai sisi kehidupan beliau, salah satunya adalah dengan memperbanyak sholawat serta amalan-amalan sunnah yang telah beliau ajarkan kepada kita semua.
Mari kita jadikan momentum bulan Rabiul Awwal yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, guna memacu diri kita sendiri dan juga keluarga, untuk senantiasa meneladani dan mencintai diri Rasulullah SAW.“Acara pawai ini dilaksanakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang ke 1445 Hijriah,” kata Aba Abdullah pimpinan Dayah Bustanul Karamah Air Tenang".
Ia mengatakan, pawai ini juga digelar agar masyarakat khususnya anak-anak dapat mengenal lebih dekat Baginda Muhammad SAW baik itu perilaku, sikap dan juga perjuangannya.
Sementara itu, Ketua Isami Tgk.Haris Maulana mengatakan, Maulid Nabi ini bukan hanya sekedar perayaan setahun sekali, namun masyarakat harus mengambil pembelajaran bagaimana Rasulullah mengajarkan agama ini dan membawa dunia dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang.Ia menegaskan bahwa, inti dari pawai cinta Rasul ini sendiri agar semua manusia dapat meniru akhlak Nabi meskipun sedikit, maka dihari maulid nabi bisa dimaknai agar semua manusia khususnya Muslim dapat mengingat kembali sejarah kenabian dan perjuangan Baginda Nabi dalam membangun Islam.
“Jadi pada bulan Maulid Tahun ini, kita membuat Acara Shalat maghrib berjamaah, Shalawat, dzikir, Shalat isya berjamaah dan ditutup dengan pawai keliling yang rutenya dimulai dari Masjid Nurul Mukhlisin memutar ke arah Rantau, lalu Kota Kualasimpang dan berakhir di Karang Baru.Tujuan dari Acara yang dilaksanakan pada malam ini agar masyarakat Aceh Tamiang tahu bahwa di Tamiang ini cukup banyak Dayah dan santri, bukan hanya ratusan bahkan ribuan, santri inilah yang nantinya sebagai generasi Aceh Tamiang ke depan.
Lautan putih dengan jubah dan surban para jamaah ikut menyemarakkan acara shalawatan, pawai dan dzikir malam ini yang merupakan agenda resmi Isami. Para jamaah sangat antusias dan khusyuk berdzikir dan bershalawat, kita harus melakukan Marhaban keliling, berikan kabar gembira dan ceramah yang baik-baik tidak memecah belah,” tutupnya.
Social Header